Selasa, 22 September 2015

#Ngelancong Kota Tua, Penertiban PKL


#Ngelancong kali ini ialah menelusuri gedung-gedung penuh dengan saksi sejarah. Yups, bagi warga Jakarta mungkin sudah tak asing lagi dengan namanya Kota Tua. Sampai kali ini, saya sendiri belum benar-benar mengetahui apa yang melatar belakangi kawasan tersebut dinamakan kota tua.

Jawaban yang paling mungin dan ini merupakan hasil karangan saya semata, kawasan tersebut di sebut kota tua lantaran banyaknya bangunan kono. Sebuah bangunan hingga kini masih berdiri dan menjadi saksi bisu atas beragam persitwa masa lampau.

Anda boleh sepakat atau membantanya dengan memberikan beragam pandangan. Itu hak Anda dan saya menerima dengan sepenuhnya.

Terlepas  persoalan seputar apa yang menjadi penyebab kawasan tersebut disebut Kota Tua.  Saya mencoba atau hendak lebih memfokuskan diri pada peralanan ke kota tua. Setibanya saya di stasiun Kota Tua matahari sedang terik-teriknya.  Rasa haus sudah tak kuat lagi ditahan-tahan dan pada akhirnya saya bergegas  menuju salah satu penjual di halaman Stasiun kota Tua atau PKL.  Hampir setengah botol ukuran besar mengalir kerongkongan.

Tiba-tiba saja para pedagang berlarian sambil menentang barang dagangan dan ada juga yang mendorong gerobak.  Kejadian yang tak berlangsung lama ini ternyata cukup membuat aku penasaran. Ternyata, mereka ketakutan barang dagangannya disti Satpol PP.

Sejumlah pasukan berseragam coklat tanpa intruksi langsung mengakut barang dagannya yang belum sempat diamankan. Dalam seketika halaman Stasiun Kota Tua bersih dari para pedagang.

Namun hal tersebut tak berlangsung lama, saat dirasa aman para pedagan satu-persatu kembali memadati. Mereka kembali melanjutkan ativitas berjualan. Menurut salah satu pedangang, ditertibkan hal demian sudah biasa. “Hampir setiap hari dilalaukan penertiban,” ujarnya.


0 komentar: