Minggu, 22 Maret 2015

Keindahan Kota dari Puncak

angkringanwartaHembusan angin menambah dingin, secangkir bandrek disertai isapan rokok  hanya sekadar  penyangga lutut agar tetap stabil dihantam hawa dinging, Memang keduanya tak cukup kuat yang memaksa tubuh ini bersandar pada pagar penyanggah bukit 'Rindu Alam'.

Sebuah bukit yang berada tepat di samping jalan kawasan Puncak.  Bagi yang pernah berkunjung kawasan Puncak mungkin sudah tak asing lagi dengan nama 'Rindu Alam'. Hampir setiap malam, kawasan tersebut rasanya tak akan pernah sepi pengunjung. Entalah apa yang dicari, mungkinkah hanya sekadar menghabiskan malam bersama pasangan, atau juga hanya ingin menikmati jagung bakar sambil menikmati cahaya ibu kota.

Apa pun itu, pastinya tiap-tiap pengunjung mempunyai maksud tersendiri meskipun hanya sekadar iseng-iseng semata. Hal ini juga berlaku pada saya.  Yups, sengaja datang dari pusat kota hanya ingin menikmati suasana pegunungan atau sekadar menghilangkan perasaan sumpek dengan rutinitas.

Dan setibanya, baru menyadari bagaimana kota menawarkan keindahan yang rasanya tak akan pernah dirasakan saat berada di tengah-tengah kota yang terlalu sumpek dengan segala macam keruwetan Ibu kota.

Dari atas sini, kemilau cahaya kota nampak begitu indah, mungkin ini juga terjadi pada sebuah laron mengerumungi lampu.


Bagaimana indahnya cahaya lampu-lampu tersebut, silakan disimak beberapa foto tersebut dan untuk lebih puasnya silakan kunjungi sendiri. (DS/angkringanwarta)





0 komentar: